Sejarah Perubahan Uang Rupiah Lama hingga Uang Baru 2016 - Jauh sebelum mata uang rupiah beredar di Indonesia, alat pembayaran yang pernah dipergunakan sebelumnya ada berbagai macam mulai dari jaman kerajaan yaitu uang kepeng, chien, jung hingga masa perdagangan international dimana VOC membuka kongsi dagangnya di Indonesia menggunakan mata uang doit, gold rupee, silver java rupee dll. pada masa tersebut bentuk mata uang masih dalam bentuk koin yang kebanyakan terbuat dari emas ataupun perak hingga akhirnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan seterusnya diperkenalkannya bentuk mata uang dari kertas mulai dari gulden Hindia Belanda, gulden Jepang, rupiah Hindia Belanda dan lain-lain.
Penggunan mata uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia dimulai pada tahun 1945 saat setelah memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Penggunaan rupiah pada masa tersebut tidak hanya sebagai bentuk mata uang tapi sebagai bentuk perlawanan kepada negara penjajah serta merupakan simbol negara yang merdeka dan berdaulat.
Perubahan bentuk uang Rupiah dari Tahun ke Tahun
Berikut admin akan jabarkan perubahan bentuk mata uang rupiah serta uang lainnya yang sempat beredar di masa awal-awal kemerdekaan (sumber:
wikipedia). Peredaran mata uang rupiah terkait juga dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai negara yang baru merdeka.
Uang Rupiah tahun 1945
Uang rupiah seri perdana ini diterbitkan di Jakarta pada tahun 1945 yang disebut dengan nama Oeang Repubik Indonesia (ORI). Namun karena situasi dimana negara Belanda kembali lagi menguasai wilayah yang pernah dijajah di Indonesia dan terbatasnya pengakuan dunia akan kemerdekaan Indonesia sangat menghambat peredaran rupiah yang diterbitkan oleh Republik Indonesia.
Uang Pecahan Sen 1945
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Pecahan Rupiah 1945
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1947
Pada tahun ini ibukota negara berpindah ke Yogyakarta karena Jakarta dikuasi Belanda, sehingga jika Anda lihat uang seri kedua ini diterbitkan di kota Yogyakarta. Pada masa ini ada 2 bentuk mata uang yang beredar di Indonesia, karena pada tahun 1946 pemerintahan Belanda juga menerbitkan uang yang dicetak oleh De Javasche Bank (DJB) dengan 4 bahasa (Belanda, Indonesia, Jawa dan Mandarin) dalam 1 lembar uang dan di tahun selanjutnya pada 1947 departemen keuangan Belanda menerbitkan uang dengan bahasa indonesia dengan nilai 10 sen dan 25 sen.
Uang Rupiah terbitan Republik Indonesia (Yogyakarta)
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang terbitan De Javasche Bank (DJB) dengan 4 Bahasa
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1950
Pada tahun ini Republik Indonesia Serikat yang merupakan negara bentukan dari pemerintah Belanda menerbitkan uang rupiah, namun uang ini tidak berlangsung lama karena RIS bubar pada tahun yang sama.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1951
Walapun negara Belanda tidak lagi memerintah di Indonesia, sebagai bank sirkulasi De Javasche Bank tetap memiliki peran penting dalam kegiatan perbankan, namun pada tahun 1950 De javasche Bank telah "dinasionalisasi" dan ini cetakan uang rupiah oleh DJB. Untuk diketahui logo DJB pada uang kertas merupakan akar dari logo BI (Bank Indonesia) saat ini.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1952
Pada tahun 1952 De Javasche Bank bertransformasi menjadi Bank Indonesia lalu pada tahun 1953 Undang-undang Pokok Bank Indonesia telah diberlakukan dimana Bank Indonesia ditetapkan sebagai lembaga bank sentral di Indonesia. Berikut adalah lembar uang pertama yang diterbitkan Bank Indonesia (seri budaya).
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah 1954
Bank Indonesia mendesain ulang uang satu rupiah dan dua setengah rupiah.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1958
Bank Indonesia membuat Cetakan kedua uang rupiah yang dikenal dengan seri 'binatang', karena semua gambar yang dibuat memperlihatkan binatang-binatang khas nusantara.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1959-1964
Seri ketiga ini diberi nama seri 'Kerajinan dan Rumah', menampilkan kegiatan masyarakat yang dalam membuat kerajinan tangan. Seri ini berlangsung sampai tahun 1964. Namun awal tahun 1959 hanya menerbitkan uang 5 dan 100 rupiah saja lalu dilanjutkan satu-persatu pada tahun 1961 sampai tahun 1964.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1960
Seri keempat dari uang rupiah yang diterbitkan Bank Indonesia yang bertema 'bunga dan burung'.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1960-1961
Pada tahun ini pemerintah Indonesia melalui departemen keuangan menerbitkan uang dengan nilai satu rupiah dan dua setengah rupiah yang bertema pertanian.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1965-1968
Kondisi inflasi pada tahun 1960-an dan beredarnya berbagai macam cetakan uang, membuat pemerintah harus melakukan penyeragaman rupiah hingga lahirnya keputusan presiden tanggal 13 Desember 1965 yang berisi tentang melakukan penarikan seluruh uang lama yang telah beredar dan sepenuhnya menerbitkan satuan mata uang rupiah yang baru baik bentuk dan juga nilainya dimana uang ini dikenal dengan nama 'Rupiah Baru' yang berseri 'Soekarno' serta meleburkan beberapa bank pemerintah menjadi satu bank tunggal.
Baca juga: Sejarah Lengkap Bank Indonesia dan Metamorfosa Logo BI
Selain itu Bank Indonesia mendapatkan kembali otorasi sebagai bank sentral dalam menerbitkan uang rupiah, disini kita bisa lihat logo Bank Indonesia muncul di uang 'Rupiah Baru'. Selain menerbitkan uang rupiah baru, Bank Indonesia juga menerbitkan satuan baru yaitu 1, 5, 10, 25 dan 50 sen yang bertema 'Sukarelawan'.
Uang Pecahan Sen 1965
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Pecahan Rupiah 'Soekarno' 1965
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 | Dicetak pada tahun 1964 lalu
diterbitkan oleh 'Republik Indonesia'
sebelum keputusan presiden
tanggal 13 Desember 1965
tentang Bank Indonesia |
 | Uang satu dan dua setengah rupiah
belum menggunakan logo BI
seperti yang terdapat pada
uang 5, 10, 25, 50 rupiah dll. |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
*Sampel contoh (tidak diterbitkan) |  |

*Sampel contoh (tidak diterbitkan) |  |
Uang Rupiah tahun 1968-1970
Di era pemerintahan orde baru, Bank Indonesia mencetak uang rupiah dengan tema pejuang revolusi yaitu 'Jendral Sudirman', selain itu muncul juga bentuk rupiah selain kertas yaitu berupa uang logam (koin) dengan nilai satu dan dua setengah rupiah.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah seri 'Diponegoro' (tidak diterbitkan)
Uang seri Diponegoro hanya sampel contoh, tidak dibuat tahun cetaknya dan tidak pernah diterbitkan namun uang pecahan 1000 rupiah 'Diponegoro' tetap diterbitkan bersama dengan uang lainnya di tahun 1976.
 |  |
 | Uang pecahan 1000 rupiah 'Diponegoro'
diterbitkan pada tahun 1976 bersamaan
dengan uang seri ketiga 'rupiah baru' lainnya |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1976-1978
Berikut adalah rupiah baru seri ketiga yang untuk pertama kalinya tidak menerapkan tema yang sama di semua pecahan uangnya.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1979-1982
Selanjutnya uang rupiah baru seri keempat dimana hanya mencetak 4 pecahan baru, untuk uang seratus rupiah masih menggunakan seri sebelumnya.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1985-1988
Di tahun ini uang pecahan 100 rupiah diganti ke bentuk yang baru begitu pula dengan pecahan lainnya, berikut adalah rupiah baru kelima dari Bank Indonesia.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1992
Merupakan uang rupiah baru seri keenam dimana pada tahun ini ada penambahan satuan baru yaitu 20.000 rupiah. Untuk anak tahun 90-an mungkin tidak asing lagi dengan uang rupiah lama tahun 1992 ini.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1993
Dalam rangka "25 tahun Pembangunan", pada tahun ini ada penambahan satuan baru lagi yaitu 50.000 rupiah dengan gambar bapak pembangunan yaitu 'Soeharto' dengan pecahan kertas dan juga plastik di tahun 1994.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 1998-1999
Pada tahun ini uang pecahan 10,000, 20,000 and 50,000 rupiah digantikan dengan yang baru dan penambahan satuan baru yaitu 100.000 rupiah dengan gambar "the Founding Fathers" yaitu 'Soekarno-Hatta'.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 2000-2001
Uang pecahan seribu rupiah dan lima ribu rupiah diganti dengan yang baru.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 2004-2005
Uang pecahan 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000 mendapatkan bentuk yang baru.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Uang Rupiah tahun 2009
Lahirlah satuan baru lagi yaitu 2.000 rupiah berwarna abu-abu dengan gambar Pangeran Antasari.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
Uang Rupiah tahun 2011
Dimana uang rupiah tahun 2000-an direvisi lagi yang menurut admin tidak mengalami perubahan yang signifikan kecuali dalam penambahan pengamanan dan warna yang lebih nyaman dilihat.
Uang Rupiah Baru 2016
Uang rupiah baru kali ini memiliki desain yang simpel dengan perpaduan warna yang yang lebih terang dari uang rupiah lama sebelumnya. Uang emisi baru 2016 ini memiliki tingkat keamanan yang terbilang cukup tinggi di dunia karena sudah menerapkan 3 level pengamanan yaitu:
- Pertama, Level 1 (terbuka/covered), unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan alat (3D).
- Kedua, Level 2 (semi tertutup/semi covered), unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet (UV).
- Sedangkan Ketiga, Level 3 (tertutup/covered), unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan menggunakan mesin sortasi yang dimiliki oleh Bank Sentral atau peralatan laboratorium/forensik.
Selain yang disebutkan diatas, ada tambahan penguatan unsur pengaman yang dilakukan antara lain melalui
colour shifting,
rainbow feature,
latent image,
ultra violet feature,
tactile effect, dan
rectoverso. Untuk pengambilan tema yang diusung kali ini cukup berbeda dan lebih nasionalis karena menggunakan tokoh-tokoh pejuang dari Sabang sampai Merauke sebagai wujud kebhinekaan serta keragaman Indonesia dan berikut bentuk uang rupiah baru tahun 2016.
Tampilan Depan
|
Tampilan Belakang
|
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
 |  |
Banyak hal yang menarik untuk kemunculan
uang baru 2016 ini mulai dari
rectoverso logo BI yang dianggap sebagai logo PKI hingga isu tentang uang pecahan baru 200 ribu yang sempat ramai di media sosial, namun pihak Bank Indonesia sudah mengklarifikasi bahwa
uang baru 2016 ini hanya sampai pecahan 100 ribu.
 |
Uang pecahan baru 200.000 rupiah (Hoax) |
Semoga artikel
perubahan bentuk uang rupiah lama hingga uang baru 2016 ini bermanfaat dan menambah wawasan, apabila menyukai artikel ini mohon dishare ke teman-teman yang lainnya, terima kasih banyak :)
EmoticonEmoticon